Informasi Terbaru
- Bahasan Relokasi Dengan Warga Korban Longsor Cimanggung Masih Berlangsung
- Bantuan Peduli Bencana Cimanggung Terus Mengalir
- Longsor Bojong Kondang Akibatkan Korban Jiwa Dan Rumah Tertimbun
- Pelanggar Protokol Kesehatan Ditindak Sesuai Perbup Sumedang Nomor 128 Tahun 2020
- Pelantikan Kepala Desa Terpilih Periode 2020-2026 di Kecamatan Cimanggung
- Penguatan SAKIP Kecamatan Cimanggung Oleh Sekda Kabupaten Sumedang
- Forum Keserasian Sosial Resmikan Tugu Keserasian Sosial
- Tak Berizin Dan Rusak Pemandangan, Baliho Disepanjang Jalan Protokol Parakanmuncang Ditertibkan
- Forkopimcam Cimanggung Menggelar Upacara Hari Pahlawan 10 November
- Monitoring dan Evaluasi Kesatuan Gerak PKK
Wisata Paralayang di sumedang
potensi wisata minat khusus
Informasi Paling Banyak Dibaca
- Forum Keserasian Sosial Resmikan Tugu Keserasian Sosial
- Potensi Ekonomi kreatif Di Sumedang
- Wisata Paralayang di sumedang
- Kesenian Bangreng
- Mahkota Binokasih Ikon Baru Wisata Sumedang
Informasi Terkait
Libur Lebaran tak hanya dihabiskan dengan bersilaturahmi. Warga banyak pula yang mengisinya dengan berwisata. Salah satu tempat wisata yang sayang dilewatkan yakni terbang layang di Kampung Toga, Sumedang, Jawa Barat. Pengunjung dapat melihat keindahan alam dengan terbang layang dari ketinggian 600 meter selama 30 menit.
Kampung Toga memiliki bukit dan hamparan dataran yang luas. Kawasan ini diapit perbukitan Lawang Gajah dan bukit Susuran sehingga membuat Kampung Toga seperti memiliki lorong angin, Senin (13/9).
Paralayang di Kampung Toga hanya menawarkan terbang layang stop landing, atau berangkat dari satu titik dan mendarat di titik yang sudah ditentukan. Bagi pemula, tak akan dibiarkan sendirian. Seorang instruktur yang memiliki lisensi dari Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI) akan menemani atau terbang tandem.
Pengunjung yang ingin paralayang pun datang dari berbagai wilayah, tak hanya dari Bandung dan Jakarta. Bahkan penggemar paralayang dari Semarang dan Tegal datang karena penasaran.
Kampung Toga berada sekitar 30 kilometer dari Bandung atau 3,5 jam dari Jakarta. Untuk menikmati olahraga paralayang, pengunjung cukup membayar Rp 250 ribu per sekali terbang bersama dengan instruktur.
Kampung Toga memiliki bukit dan hamparan dataran yang luas. Kawasan ini diapit perbukitan Lawang Gajah dan bukit Susuran sehingga membuat Kampung Toga seperti memiliki lorong angin, Senin (13/9).
Paralayang di Kampung Toga hanya menawarkan terbang layang stop landing, atau berangkat dari satu titik dan mendarat di titik yang sudah ditentukan. Bagi pemula, tak akan dibiarkan sendirian. Seorang instruktur yang memiliki lisensi dari Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI) akan menemani atau terbang tandem.
Pengunjung yang ingin paralayang pun datang dari berbagai wilayah, tak hanya dari Bandung dan Jakarta. Bahkan penggemar paralayang dari Semarang dan Tegal datang karena penasaran.
Kampung Toga berada sekitar 30 kilometer dari Bandung atau 3,5 jam dari Jakarta. Untuk menikmati olahraga paralayang, pengunjung cukup membayar Rp 250 ribu per sekali terbang bersama dengan instruktur.
