Informasi Terbaru
- Bahasan Relokasi Dengan Warga Korban Longsor Cimanggung Masih Berlangsung
- Bantuan Peduli Bencana Cimanggung Terus Mengalir
- Longsor Bojong Kondang Akibatkan Korban Jiwa Dan Rumah Tertimbun
- Pelanggar Protokol Kesehatan Ditindak Sesuai Perbup Sumedang Nomor 128 Tahun 2020
- Pelantikan Kepala Desa Terpilih Periode 2020-2026 di Kecamatan Cimanggung
- Penguatan SAKIP Kecamatan Cimanggung Oleh Sekda Kabupaten Sumedang
- Forum Keserasian Sosial Resmikan Tugu Keserasian Sosial
- Tak Berizin Dan Rusak Pemandangan, Baliho Disepanjang Jalan Protokol Parakanmuncang Ditertibkan
- Forkopimcam Cimanggung Menggelar Upacara Hari Pahlawan 10 November
- Monitoring dan Evaluasi Kesatuan Gerak PKK
Potensi Ekonomi kreatif Di Sumedang
Potensi Ekonomi Kreatif
Informasi Paling Banyak Dibaca
- Forum Keserasian Sosial Resmikan Tugu Keserasian Sosial
- Potensi Ekonomi kreatif Di Sumedang
- Wisata Paralayang di sumedang
- Kesenian Bangreng
- Mahkota Binokasih Ikon Baru Wisata Sumedang
Informasi Terkait
Sumbangan sektor ekonomi kreatif terhadap pembangunan Kabupaten Sumedang cukup signifikan. Untuk itu, perlu terus dikembangkan. Hal tersebut dikemukakan Wakil Bupati H Eka Setiawan dalam acara talkshow yang berlangsung di SMK Informatika Sumedang, Senin (6/4).
Talkshow yang mengambil tema “Kesiapan Sumedang dalam Ekonomi Kreatif” tersebut selain menghadirkan Wakil Bupati Sumedang sebagai narasumber, juga menghadirkan tokoh usahawan muda yang juga Ketua HIPMI Cabang Sumedang Hendra Nugraha dan Ketua APDESI Kabupaten Sumedang Andre Yansyah Muhtar. Talkshow sendiri dipandu oleh Uncle Sony.
Dalam wawancaranya, Wakil Bupati menyampaikan, peluang Sumedang dalam mengembangkan ekonomi kreatif sangatlah besar mengingat berbagai potensi yang dimilikinya.
“Sumedang mempunyai latar belakang sejarah dan budaya yang cukup kuat. Begitu juga dengan letaknya yang strategis, dekat dengan ibu kota provinsi, ditambah pembangunan mega nasional di kawasan Sumedang. Belum lagi sumber daya alam dan manusianya. Itu semua modal utama dalam mengembangkan ekonomi kreatif,” ujarnya.
Untuk itu, ia optimistis bahwa jika seluruh potensi tersebut digarap dengan serius, Sumedang beberapa tahun ke depan akan menjadi Kabupaten yang benar-benar maju. “Akan sangat ironis jika Sumedang dengan berbagai potensi yang dimilikinya tidak bisa berkembang. Jadi mari kita bersama-sama mewujudkannya,” ajaknya.
Ia juga mengharapkan bahwa di Kabupaten Sumedang muncul para pengusaha-pengusaha yang kreatif dan mampu berbicara banyak di kancah perekonomian nasional sebagaimana ditunjukkan Ketua HIPMI Sumedang.
Sementara Ketua HIPMI Cabang Sumedang Hendra Nugraha menyampaikan keprihatinannya akan produk-produk asli Sumedang yang dipajangkan oleh daerah bahkan negara lain pada event-event ekshibisi. “Dalam pameran-pameran bersifat nasional maupun internasional, saya sering mendapatkan produk-produk yang sangat bagus dipamerkan oleh daerah atau negara lain, padahal sebenarnya produk tersebut adalah hasil kreatifitas warga Sumedang,” ucapnya. Hal tersebut juga dialami oleh Nyonya Eli, usahawan asal Naluk Kecamatan Cimalaka, dimana produk-produknya berupa dendeng ikan mujair dan sapi lebih dikenal di luar Sumedang daripada di Sumedang sendiri.
Sementara itu, Ketua APDESI Andre Yansyah Muhtar menyampaikan, ekonomi kreatif di perdesaan akan semakin berkembang dengan dukungan anggaran yang semakin besar dari pemerintah. “Sesuai dengan UU Desa yang baru, alokasi anggaran ke desa-desa akan sangat besar dengan prosentasi 70 % infrastruktur dan 30 % pemberdayaan masyarakat,” ujarnya penuh harapan
Talkshow yang mengambil tema “Kesiapan Sumedang dalam Ekonomi Kreatif” tersebut selain menghadirkan Wakil Bupati Sumedang sebagai narasumber, juga menghadirkan tokoh usahawan muda yang juga Ketua HIPMI Cabang Sumedang Hendra Nugraha dan Ketua APDESI Kabupaten Sumedang Andre Yansyah Muhtar. Talkshow sendiri dipandu oleh Uncle Sony.
Dalam wawancaranya, Wakil Bupati menyampaikan, peluang Sumedang dalam mengembangkan ekonomi kreatif sangatlah besar mengingat berbagai potensi yang dimilikinya.
“Sumedang mempunyai latar belakang sejarah dan budaya yang cukup kuat. Begitu juga dengan letaknya yang strategis, dekat dengan ibu kota provinsi, ditambah pembangunan mega nasional di kawasan Sumedang. Belum lagi sumber daya alam dan manusianya. Itu semua modal utama dalam mengembangkan ekonomi kreatif,” ujarnya.
Untuk itu, ia optimistis bahwa jika seluruh potensi tersebut digarap dengan serius, Sumedang beberapa tahun ke depan akan menjadi Kabupaten yang benar-benar maju. “Akan sangat ironis jika Sumedang dengan berbagai potensi yang dimilikinya tidak bisa berkembang. Jadi mari kita bersama-sama mewujudkannya,” ajaknya.
Ia juga mengharapkan bahwa di Kabupaten Sumedang muncul para pengusaha-pengusaha yang kreatif dan mampu berbicara banyak di kancah perekonomian nasional sebagaimana ditunjukkan Ketua HIPMI Sumedang.
Sementara Ketua HIPMI Cabang Sumedang Hendra Nugraha menyampaikan keprihatinannya akan produk-produk asli Sumedang yang dipajangkan oleh daerah bahkan negara lain pada event-event ekshibisi. “Dalam pameran-pameran bersifat nasional maupun internasional, saya sering mendapatkan produk-produk yang sangat bagus dipamerkan oleh daerah atau negara lain, padahal sebenarnya produk tersebut adalah hasil kreatifitas warga Sumedang,” ucapnya. Hal tersebut juga dialami oleh Nyonya Eli, usahawan asal Naluk Kecamatan Cimalaka, dimana produk-produknya berupa dendeng ikan mujair dan sapi lebih dikenal di luar Sumedang daripada di Sumedang sendiri.
Sementara itu, Ketua APDESI Andre Yansyah Muhtar menyampaikan, ekonomi kreatif di perdesaan akan semakin berkembang dengan dukungan anggaran yang semakin besar dari pemerintah. “Sesuai dengan UU Desa yang baru, alokasi anggaran ke desa-desa akan sangat besar dengan prosentasi 70 % infrastruktur dan 30 % pemberdayaan masyarakat,” ujarnya penuh harapan
