Informasi Terbaru
- Bahasan Relokasi Dengan Warga Korban Longsor Cimanggung Masih Berlangsung
- Bantuan Peduli Bencana Cimanggung Terus Mengalir
- Longsor Bojong Kondang Akibatkan Korban Jiwa Dan Rumah Tertimbun
- Pelanggar Protokol Kesehatan Ditindak Sesuai Perbup Sumedang Nomor 128 Tahun 2020
- Pelantikan Kepala Desa Terpilih Periode 2020-2026 di Kecamatan Cimanggung
- Penguatan SAKIP Kecamatan Cimanggung Oleh Sekda Kabupaten Sumedang
- Forum Keserasian Sosial Resmikan Tugu Keserasian Sosial
- Tak Berizin Dan Rusak Pemandangan, Baliho Disepanjang Jalan Protokol Parakanmuncang Ditertibkan
- Forkopimcam Cimanggung Menggelar Upacara Hari Pahlawan 10 November
- Monitoring dan Evaluasi Kesatuan Gerak PKK
Kesenian Bangreng
potensi wisata
Informasi Paling Banyak Dibaca
- Forum Keserasian Sosial Resmikan Tugu Keserasian Sosial
- Potensi Ekonomi kreatif Di Sumedang
- Wisata Paralayang di sumedang
- Kesenian Bangreng
- Mahkota Binokasih Ikon Baru Wisata Sumedang
Informasi Terkait
Kesenian daerah sunda ini sudah jarang kita jumpai sebagai hiburan rakyat masa lalu. Seni Bangreng adalah pengembangan dari seni "Terbang" dan "Ronggeng". Seni terbang itu sendiri merupakan kesenian yang menggunakan "Terbang", yaitu semacam rebana tetapi besarnya tiga kali dari alat rebana. Dimainkan oleh lima pemain dan dua orang penabu gendang besar dan kecil. Pertama kali munculnya seni terbang ini yaitu pada waktu penyebaran Agama Islam yang dilakukan oleh Wangsa Kusumah dimana seni terbang dijadikan media untuk Dawah. Sedangkan "Ronggeng" adalah sebutan bagi sipenari dan sekaligus penyanyi atau disebut pula "Nyi Ronggeng". Karena sebutannya "Nyi", maka ronggeng seorang perempuan. Menurut penuturan para ahli seni (seniman), seni bangreng ini berasal dari Kabupaten Sumedang dan biasa dipertunjukkan pada acara-acara hiburan dan acara khusus seperti ; ruatan rumah, mendirikan bangunan baru dan syukuran-syukuran lainnya.
